Webinar Nasional Darsana TV PERFILIMAN DAN JURNALISTIK: Transformasi Peran Mahasiswa Dari Reporter Lapangan Akan menjadi Content Creator Multimedia Dan Film
- Rabu, 16 Oktober 2024
- #DarsanaTV #STAHDharmaSentana #DharmaSentana #STAHDS #STAHPalu #Jurnalistik #Perfilman
- Media Berita
- 1 komentar
Darsana Tv, 15 Oktober 2024 Dalam era digital yang terus berkembang, perfilman dan jurnalisme menjadi dua industri yang sangat berpengaruh dalam membentuk pandangan masyarakat. Keduanya menawarkan peluang karir yang luas bagi mereka yang kreatif, kritis, dan berani menyuarakan kebenaran. Menyimak dan berdiskusi untuk mendalami dan sharing pengetahuan serta pengalaman terkait berbagai daerah melalui Webinar Nasional dengan tema “PERFILIMAN DAN JURNALISTIK :Transformasi Peran Mahasiswa Dari Reporter Lapangan Akan menjadi Content Creator Multimedia Dan Film” yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Oktober 2024 pukul 19.30 wita -21.30 wita dengan di ikuti oleh peserta Webinar Nasional sebanyak 148 peserta. Hal ini merupakan satu moment yang sangat luar biasa karena pada webinar Darsana TV menghadirkan pemateri-pemateri yang luar biasa dari segi materi, skill dan juga ilmu pengetahuan terhadap Film dan Jurnalis. Kedua Pemateri berasal dari Kota Jakarta dan Kota Yogyakarta menimba Ilmu di Universitas Gadjah Mada, UGM (Titi Susanti, S.S., M.PA) dan Khairul Anam, M. BA ( Institut Teknologi Bandung, ITB). Kedua narasumber inilah yang nantinya memberikan ilmu terkait perfilmian dan Jurnalis. Kedua Pemateri memiliki latar belakang yang sama ketika S1 yakni kajian bidang Sejarah keduanya memilki profesi yang berbeda yakni Dosen (Titi Susanti, S.S., M.PA), Jurnalis (Khairul Anam, M.BA).
Sambutan dari Direktur Pemberitaan Darsana TV Sugiarti, S.Pd., M.Ag selaku direktur Pemberitaan beliau dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Lahirnya Darsana TV sejak tanggal 21 Juni 2024 dengan semangat bahwa Darsana TV memiliki program salah satunya Webinar Nasional dengan menghadirkan Pembicaraan dari Tempo Jakarta Khairul Anam, dari Universitas Gadjah Mada (Titi Susanti) bicara terkait Arsip. Sehingga kedepannya Darsana TV terus bertransformasi membenah diri dalam mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan di darsana Tv. Salah satu program Podcast, youtobe, sehingga Webinar Nasional ini memberi akses informasi mendalam dalam rangka pegembangan Darsana TV. Ucapan terimakasih kepada Pimpinan Redaksi Darsana Tv Komang Triawati, S.Pd., M.Pd, Kru darsana TV, Panitia Pelaskana webinar Darsana Tv dan juga seluruh Tim yang menyukseskan Webinar Nasional darsana Tv dan menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “PERFILIMAN DAN JURNALISTIK :Transformasi Peran Mahasiswa Dari Reporter Lapangan Akan menjadi Content Creator Multimedia Dan Film” semoga adik-adik mahasiswa yang akan terjun menjadi content creator memiliki ciri sendiri membuat Platfrom dicanel darsana TV kedepannya. Webinar Nasional ini di buka langsung oleh Ketua STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah Dr. I Ketut Suparta, S.T., M.Si dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa dengan adanya Film dan Jurnalistik menambah wawasan dan menjadikan webinar ini sebagai wadah dalam mengembangkan pengetahuan terhadap arsip dan media Tempo yang nantinya dapat bermanfaat bagi generasi kedepannya. Dalam sambutan tersebut beliau juga mengatakan bahwa media sebagai wadah utama dalam mengekspor diri dan mengembangkan bakat untuk terus berkarya sebagai implementasi kebutuhan di Darsana TV. Darsana TV yang baru di bentuk ini merupakan langkah awal membangun perabadan dalam dunia perfilm dan jurnalis. Untuk itu diharapkan mahasiswa dapat terus mengasah kemampuan untuk menjadikan Darsana TV sebagai industri media bahkan televisi dengan berbagai platform digital google dan meta serta youtub, podcast, dapat dikembangkannya media Darsana TV ini.
Pemateri dalam webinar Nasional Darsana TV pada tanggal 15 Oktober 2024 ini pemateri 1 (Titi Susanti, S.S., M.PA) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta beliau merupakan staf pengajar Program Studi Sarjana Terapan peneglolaan Arsip dan Rekaman Informasi Departemen Bahasa, seni dan Manajemen Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dengan materi Transformasi Mahasiswa Jurnalis : dari Reporter Lapangan ke Kreator Konten dan Film dengan Arsip sebagai Pilar. Pemateri pertama Titi Susanti, S.S., M.PA menjelaskan bahwa mahasiswa yang ingin terjun ke jurnalis perlu menguasai Arsip? Di era digital, reporter di tuntut untuk tidak hanya terjun ke lapangan, tetapi juga mendalami riset berbasis sumber primer seperti arsip. Arsip memberi konteks peristiwa yang mendala, memperkaya informasi dan memperkuat kredibilitas jurnalis. Mahasiswa yang ingin terjun di dunia jurnalis harus memegang peran ganda yakni mereka bukan hanya mengumpulkan berita dari lapangan, namun menciptakan konten multimedia (Film Dokumenter) dengan arsip sebagai sumber primer dapat memperkaya narasi. Arsip dalam Media memiliki peranan penting arsip konvensional (kertas) media arsip yang paling umum digunakan dalam era digital karena dokumen mencakup informasi berupa surat, laporan, akta dan buku besar, arsip bentuk khusus merujuk pada peta, gambar teknik mikrofilm.
Titi Susanti, S.S., M.PA dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa Media arsip antara lain:1) Arsip foto (visual), gambar atau foto gambar kondisi sosial atau aspek relevan sejarah perkembangan suatu organisasi, 2) Arsip elektronik, 3) arsip Audio, 4) Arsip audio visual, 5) arsip peta, 6) arsip mikrofilm dan mikrofiche, 7) arsip ephemera (poster). Ketujuh media arsip ini berperan dalam mengembangkan arsip sebagai media di Indonesia. Sehingga relevanasi arsip untuk Jurnalisme membantu jurnalis memahami konteks, historis, memberikan perspektif yang lebih luas dan meningkatkan kedalaman serta kredibilitas tulisan. Bagi mahasiswa jurnalis, arsip menawarkan bahan autentik yang bisa dijadikan landasan kuat dalam menghasilkan laporan atau konten multimedia.
Selanjutnya Titi Susanti, S.S., M.PA mengatakan bahwa proses pengunaan arsip dalam peliputan dan Konten mengidentifikasi Topik yang relavan mencari topik yang sesuai dengan arsip yang tersedia serta mencari arsip berbagai sumber dapat mengunjungi perpustakaan, museum atau menggunakan arsip digital yang tersedia di web dengan menganalisa arasip serta mengevaluasi arsip untuk mendapatkan data arsip mendukun peliputan lapangan dan arsip. Wawancara mendalam dan arsip dapat menambahkan dan dipadukan wawancara di lapangan dengan arsip tertulis untuk memberi persepektif yang lebih lengkap karena dengan adanya dokumentasi dan arasip dapat digunakan foto atau video arsip untuk memperkaya visualisasi laporan berita dan mmeberikan konteks historis yang kuat. Sehingga beliau mengatakan tranformasi peran mahasiswa terjun kedunia jurnalis peliputan lapangan harus memiliki skill dna menciptakan konten multimedia seperti film dokumenter, video kreatif serta klip arsip di era digital dapat menjadikan film dokumenter seperti proyek sejarah lokal atau investigasi, laporan arsip digital mempekuat argumen dan kesalahan yang harus di hindari dalam menjadi jurnalis adalah mnegabaikan kredibilitas arsip dan plagiarisme arsip.
Pemateri kedua atas nama Khairul Anam, M.BA merupakan Jurnalis Tempo Jakarta yang sudah lama bergelut didunia jurnalis beliau mulai karir sejak lulus S1 hingga S2, beliau menjelaskan bahwa tema PERFILIMAN DAN JURNALISTIK :Transformasi Peran Mahasiswa Dari Reporter Lapangan Akan menjadi Content Creator Multimedia Dan Film” yang dilaksanakan oleh Darsana TV kedepan diharapkan adanya kerjasama dalam bidang Pelatihan terkait konten podcast dan lain-lain untuk mengembangkan darsana Tv. Khairul Anam, M.BA mengatakan dala pemaparannya bahwa mengapa Tempo Harus digital? Pengalaman Tempo TV, Bocor Alus Politik, Jelasin dong, hingga Bikin Ngeri adalah program yang digarap tempo di dunia digital di zaman gen Z ini. Tempo memiliki banyak Plafrom digital yang terus dikembangkan mulai dari konvesional koran Tempo hingga digital Tempo miliki berbagai konten kreator di bidang Podcast. Tempo beridi tahun 1971 dikenal sebagai media massa (Majalah) yang kerap menghasilkan berita ekslusif dan mendalam. Pada tahun 1982 untuk pertama kalinya majalah tempo dibredel karena di anggap terlau tajam majalah tempo terbit tahun 2009 bersama kantor KBR68H lisensi Tv digitalnya Tempo, namun karena keterbatasan modal usaha ini sulit dikembangkan kini tiga produk Utama Tempo dibawah naungna Tempo Inti Media yakni Tempo (Breaking/gratis), Koran Tempo (berita koran/berbayar) dan majalah Tempo (berita mendalam mingguan/berbayar) majalah tempo masih tersedia dalam bentuk cetak.
Khairul Anam, M.BA dalam pemaparan materi webinar mengatakan bahwa target pasar produk Tempo smeua pembaca berita dengan berbagi profesi yang sudah bekerja karena diasumsikan kelompok ini memiliki penghasilan untuk membayar berita dengan pendidikan Tinggi dan masyarakat Urban atau kelas terpelajar yang membutuhkan asupan Informasi yang berkualitas mendalam dan investigastif. Sehingga Tempo mengembangkan produk tempo sudah kalah jauh dibandung portal berita online yang mengandalkan volume seperti Detik, kompas.com, dan Tribun. Pembaca majalah cetak stagnan, pelanggan digital belum tumbuh secara signifikan, digitalisasi produk televisi belum berhasil, konsensi Televisi belum termaksimal, what next? Makan Tempo mengembangkan dunia digital dari Youtube, Then Podcast, A Game Changer karena Youtobe membuat orang atau conten creator media masa punya status televisinya sendiri, suatu hal yang dulunya dibutuhkan investasi besar, podcast yang sudah sejak tahun 2011 dalam bentuk audio digital mulai berkembang di platform youtube dalam bentuk audiovisual.
Hasilnya Podcast Bocor Alus Politik mendapatkan Oktovianus Pogau Award dari Yayasan Pantau karena dinilai berani meliput dengan kritik berbagai usaha Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengkonsolidasikan kekuasaan (Januari 2024) 1) Podcast Bocor Alus Politik Tempo menerima penghargaan Udin Award 2024 dalam perayaan Hari Ulang Tahun Aliansi Jurnalis Independen atau AJI Indonesia ke-30 pada Jumat malam, 9 Agustus 2024. 2) Bocor Alus Politik jadi Top 10 Podcast di Spotify dan Youtube Indonesia. Top 1 untuk kategori berita di Indonesia. 3) Jela$in Dong jadi Top 105 Podcast di Spotify dan Top 85 di Youtube 4) Pemasukan iklan (adsense) dan program komersial ke dua podcast tersebut. Top 1 untuk kategori berita ekonomi. Mengapa Podcast Tempo Sukses? Satu-satunya podcast yang menyajikan berita eksklusif yang dibawakan (diceritakan) langsung oleh jurnalis yang meliput. Penonton seperti sedang diceritakan sesuatu. Format baru dalam sebuah pengemasan berita. Sebelumnya podcast segmen berita hanya dalam bentuk talkshow, (Khairul Anam, M.BA).
Sehingga pertanyaan dari Dr. I Nyoman Slamet, S.Pd., M.Si, Sugiarti, S.Pd., M.Ag, I Wayan Lisa Wisnatari, Komang Guniarta keempat menanya merupakan peserta yang menanyakan berbagai hal terkait materi yang dipaparkan oleh masing-masing narasumber mulai pengarsipan sertifikat, copyright youtobe dan Podcats, dampak pemahaman arsip terhadap audiens, dan arsip dalam peminjaman Pinjol. Semua secara tuntas dibedah dalam webinar nasional Darsana TV series 1, selanjutkan darsana Tv akan membuat Webinar Series II dengan pemateri yang spekakuler seperti ini menambah wawasan, khasanah berpikir serta relevansi terhadap dari jurnali lapangan hingga kreator digital menjadi salah satu tema yang telah dibedah dalam webinar nasional Darsana TV. Dalam mengembangkan Jurnalis dan juga perfiliman konsisten sangat diperlukan juga pengarsipan baik itu sertifikat dan lain-lain karena dunia digital memiliki daya tarik sendiri dalam mengembangkan dunia perfilman dengan konsisten dan juga pemilihan topik harus tepat sasaran sehingga di youtobe maupun Podcast tidak ada copyrigth yang terjadi. Bahkan jika kita memiliki pinjaman online. Menurut Khairul Anam, MBA mnegatakan bahwa Kuncinya? Pemilihan segmen dan pasar yang tepat. Kelas menengah atas yang melek dan tertarik isu politik, hukum dan ekonomi. Kekuatan utama Tempo. 1) Memaksimal keunggulan dibandingkan kompetitor. Yaitu pada kedalaman dan eksklusivitas berita. 2) Saling mendukung antar anggota tim untuk berani tampil di depan kamera 3) Penguasaan terhadap materi, baik materi hasil liputan maupun hasil riset untuk mendukung penyampaian host acara. 4) Dorongan dari tim untuk berkembang dan kompensasi yang cukup (bagi hasil komersial/ iklan) 5) Menikmati pekerjaan. Sedangkan menurut Titi Susanti,S.S., M.PA mengatakan bahwa Arsip memberikan kredibilitas, kedalaman, dan konteks historis yang tidak bisa didapatkan hanya dari peliputan lapangan. Penggunaan arsip memungkinkan mahasiswa menciptakan karya yang mendalam dan berpengaruh.
Doakan kami terus berkembang baik secara produk dan komersial. Agar bisa terus maksimal melayani Anda. Untuk publik. Demi republik.
1 Komentar
Artikel Terkait
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) Melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)
Rabu, 06 November 2024
DHARMA YATRA DOSEN-DOSEN DAN MAHASISWA STAH DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
Jum'at, 20 September 2024
UPANAYANA : PENERIMAAN MAHASISWA BARU SECARA HINDU DI KAMPUS STAH DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH PADA TAHUN 2024
Jum'at, 20 September 2024
PELEPASAN KKN-PPL/PKL XV TAHUN 2024 STAH DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH DI KECAMATAN MEPANGA
Jum'at, 06 September 2024
KEGIATAN PEMBEKALAN KKN-PPL/PKL XV TAHUN 2024 STAH DHARMA SENTANA SULAWESI TENGAH
Kamis, 29 Agustus 2024